MATERI PEMBELAJARAN GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL


A. Gizi Seimbang pada Ibu Hamil

Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk kehidupan manusia (Arisman, 2013). Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil. yang mana gizi-gizi ini diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.

Nutrisi sangat penting didapatkan pada ibu hamil juga janin untuk memperoleh fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2013).

B. Komponen Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Nutrisi yang diperlukan, yaitu :

1.  Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

2.   Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.

3.    Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran.

4.    Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.

5.    Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.

6.    Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

7.    Asam Folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.

8.    Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.

9.    Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.

C   C. Menu Makanan Seimbang

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak jauh berbeda dari menu sebelum hamil. Menu makanan yang perlu diperhatikan selama hamil, antara lain: (Almatsier, 2006).

1.  Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.

2.      Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

3.      Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4.      Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

5.      Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.

6.      Kurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kol, kubis dan lain-lain.

7.      Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.

8.      Menghindari merokok dan minum-minuman keras.


A.   D. Tanda dan Gejala Kurangnya Nutrisi pada Ibu Hamil

Tanda yang biasanya terlihat pada ibu hamil menurut Arisman, 2013, yaitu:

1.    Kelelahan dan kekurangan energi

2.    Pusing

3.    Sistem kekebalan tubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)

4.    Kulit Kering

5.    Gusi bengkak dan berdarah

6.    Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat

7.    Berat badan kurang

8.    Pertumbuhan yang lambat

9.    Kelemahan pada otot

10.Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh.

B.    E. Masalah yang Berhubungan dengan Gizi pada Ibu Hamil

Masalah yang biasa terjadi adalah kurang atau lebihnya berat badan pada sang ibu. Penambahan berat badan ibu harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil jika sudah lebih dari 12,5 kg tetapi anak yang dikandungnya kecil maka berat badan masih harus ditambah. Berat badan calon ibu saat mulai kehamilan adalah 45-65 kg. Apabila kurang dari 45 kg sebaiknya berat badan dinaikkan hingga mencapai 45 kg sebelum hamil dan sebaliknya. Bila berat badan ibu kurang (underweight) atau lebih (overweihgt) dari normal akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low risk).

Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu perkembangan dan kecerdasannya, selain itu kesehatan fisiknya yang juga akan kurang bagus. 


Komentar