MATERI PEMBELAJARAN GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
Nutrisi
yang diperlukan, yaitu :
1. Karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia,
umbi-umbian.
2. Protein sangat diperlukan
untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil
memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat
Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan
telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur
dan kacang-kacangan.
3.
Mineral sebagai zat
pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran.
4.
Vitamin B
kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian,
kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5.
Vitamin D berguna
untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada
minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6.
Vitamin E berguna
bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian
terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
7.
Asam Folat berguna
untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran
berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan,
asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat
selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama
kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai
cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
8.
Zat besi yang
dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran
hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
9. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
C C. Menu Makanan Seimbang
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak jauh berbeda dari menu sebelum hamil. Menu makanan yang perlu diperhatikan selama hamil, antara lain: (Almatsier, 2006).
1. Menghindari
mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan
makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu
hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan
yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan
aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih
dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Kurangi
bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kol, kubis dan
lain-lain.
7. Mengurangi
bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
A. D. Tanda
dan Gejala Kurangnya Nutrisi pada Ibu Hamil
Tanda yang biasanya terlihat pada ibu hamil menurut Arisman, 2013, yaitu:
1.
Kelelahan
dan kekurangan energi
2.
Pusing
3.
Sistem
kekebalan tubuh yang rendah (mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan
infeksi)
4.
Kulit
Kering
5.
Gusi
bengkak dan berdarah
6.
Sulit
untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7.
Berat
badan kurang
8.
Pertumbuhan
yang lambat
9.
Kelemahan
pada otot
10.Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh.
B. E. Masalah
yang Berhubungan dengan Gizi pada Ibu Hamil
Masalah
yang biasa terjadi adalah kurang atau lebihnya berat badan pada sang ibu. Penambahan
berat badan ibu harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil jika sudah
lebih dari 12,5 kg tetapi anak yang dikandungnya kecil maka berat badan masih
harus ditambah. Berat badan calon ibu saat mulai kehamilan adalah 45-65 kg. Apabila
kurang dari 45 kg sebaiknya berat badan dinaikkan hingga mencapai 45 kg sebelum
hamil dan sebaliknya. Bila berat badan ibu kurang (underweight) atau
lebih (overweihgt) dari normal akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low
risk).
Berat
badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang
atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu
perkembangan dan kecerdasannya, selain itu kesehatan fisiknya yang juga akan kurang
bagus.
Komentar
Posting Komentar